Rabu, 18 Maret 2015

Makalah E-Commerce

1. Definisi E-commerce


          Perdagangan elektronik yang biasa disebut e-commerce, adalah suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver. Beberapa orang mendefinisikan perdagangan elektronik (e-commerce) dengan sempit, yaitu transaksi-transaksi yang hanya melintasi batas perusahaan saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce. Jika suatu transaksi tetap berada di dalam batas perusahaan, orang-orang ini akan menyebutnya sebagai transaksi bisnis elektronik. Kebanyakan orang menganggap bisnis elektronik dan perdagangan elektronik sebagai satu hal yang sama.

          Diartikan secara luas, yaitu bahwa e-commerce dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan. Dengan pandangan ini, istilah bisnis elektronik dan pedagangan elektronik adalah sama. Dalam definisi luas, akan menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan antar muka sebuah browser WEB akan memenuhi persyaratan sebagai perdagangan elektronik.

          E-commerce merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut organisasi dan individu yang didasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang didigitalisasikan, termasuk teks, suara dan gambar. Perdagangan melalui jaringan elektronik sebagai penggunaan komputer untuk memudahkan semua operasi perusahaan. Banyak operasi itu bersifat internal yang dilakukan dalam perusahaan oleh bidang fungsional keuangan, manufaktur, pemasaran, SDM dan jasa informasi. Beberapa operasi lain mencakup hubungan perusahaan dengan kedelapan elemen lingkungan.

          Sasaran e-commerce adalah menciptakan lingkungan komersial yang baru dalam segala bentuknya di abad elektronik.Dimana beberapa tahap yang umumnya terdapat diantara penjual dan pembeli dalam transaksi komersial dapat diintegrasikan sekaligus dan otomatis secara elektronik.Jadi dapat meminimalkan biaya transaksi.


2. Jenis-Jenis E-commerce


          Secara garis besar, untuk melaksanakan aktifitas ekonomi e-commerce dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Business-to-Consumer
          Business-to-Consumer adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. Business to Consumer memiliki karakteristik sebagai berikut:

· Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.

· Servis yang diberikan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis web.

· Servis diberikan berdasarkan permohonan (ondemand). Consumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.

b. Business-to-Business

          Business-to-Business adalah perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara perusahaan-perusahaan yang tidak melibatkan pemakai akhir. Business to Business memiliki karakteristik sebagai berikut :
  • Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust). 
  • Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data dengan menggunakan standar yang sama.
  • Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partnernya. 

3. Model-Model E-Commerce di Indonesia

  • Iklan Baris 
          Merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam dunia online. Penjual yang menggunakan sosial media atau forum untuk beriklan, biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan. Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi. Contoh iklan baris : Tokobagus, Berniaga, dan FJB-Kaskus.
  • Retail 
          Merupakan jenis e-commerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail : Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
  • Marketplace 
          Bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran yang lebih umum dikenal sebagai rekening bersama.

4. Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik

a. Sistem Antar Organisasi
          Sistem Antar Organisasi ialah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan yang membentuknya disebut mitra dagang atau mitra bisnis.Para mitra dagang tersebut ikut dalam sistem antar organisasi dengan harapan memperoleh manfaat tertentu. Adapun manfaat tersebut, yaitu:
  • Efisiensi komparatif ; dengan bergabung dalam sistem antar organisasi, para mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka. Perbaikan dalam efisiensi ini dapat berasal dari dalam dan berkaitan dengan organisasi lain. 
a. Efisiensi internal, terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi itu sendiri sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat, menganalisis lebih cepat dan membuat keputusan lebih cepat.

b. Efisiensi antar-organisasi, mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerja sama dengan perusahaan lain.
  • Kekuatan tawar menawar ; kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya yang menguntungkan dirinya. Kepuasan itu berasal dari 3 metode dasar : 
a. Keistimewaan produk yang unik, pemesanan lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, waktu respon atas permintaan informasi yang lebih cepat

b. Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian, mengurangi biaya belanja dalam mencari pemasok, dapat mengidentifikasi produk alternative dengan mendapatkan harga yang terendah.

c. Peningkatan biaya peralihan, perusahaan ingin jika pelanggan beralih ke pesaing maka biaya peralihannya menjadi mahal. Ketergantungan produk satu dengan yang lainnya sangat tinggi.

b. Pertukaran data Elektronik / Electronic Data Interchange (EDI)

          Beberapa aktifitas komersial sebenarnya telah lama dilakukan melalui jaringan. Namun tingkat operasionalnya terbatas pada transaski business-to-business dan melakukannya melalui jaringan virtual yang sifatnya pribadi dan mahal. Elektronic Data Interchange (EDI) misalnya, telah diimplementasikan beberapa dekade yang lalu untuk melakukan transaksi busines-to-business skala besar.

          Elektronic Data Interchange (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan.Elektronic Data Interchange (EDI) biasanya digunakan antara pemasok dan produsen. Namun sistem ini tidak memiliki fleksibilitas yang cukup memadai untuk memenuhi tuntutan pasar yang muncul sekarang ini. Di internet, order produk saat ini sudah dapat dilakukan dengan hanya melihat katalog produk, dan kemudian memasukkannya ke dalam keranjang belanja elektronik dengan menekan tombol mouse untuk menyelesaikan prosedur pembelian setelah mengisi form order.

          Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan EDI dan mengidentifikasi apakah perusahaan akan proaktif atau reaktif :
  • Tekanan pesaing. 
Jika perusahaan berada dalam posisi yang lebih buruk akan dibandingkan para pesaingnya atau jika industri/asosiasi perdagangan memberikan tekanan yang kuat, perusahaan akan menetapkan EDI secara reaktif.
  • Kekuasaan yang dilaksanakan. 
Jika suatu perusahaan dapat melaksanakan kekuasaan atas anggota sistem antar organisasi yang lain, perusahaan akan bersikap proaktif dalam menerapkan EDI.
  • Kebutuhan intern 
Jika perusahaan melihat bahwa partisipasi dalam sistem antar organisasi merupakan cara untuk meningkatkan operasinya sendiri, perusahaan akan menerapkan EDI secara proaktif.
  • Dukungan manajemen puncak. 
Tanpa memandang apakah perusahaan bertindak secara proaktif dan reaktif, dukungan manajemen puncak selalu mempengaruhi keputusan.

          Pendekatan yang diambil akan menentukan cara perusahaan melaksanakan penerapannya. Penelitian Premkumar dan Ramamurthy menyimpulkan bahwa perusahaan proaktif cenderung :
  • Melakukan perencanaan proyek EDI yang lebih baik.
  • Membangun hubungan yang lebih baik dengan banyak mitra dagang. 
  • Melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengintegrasikan EDI keberbagai aplikasi lain. 
          
          Teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik :
  • Sambungan langsung, perusahan dapat membentuk jaringan komunikasi data dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia telekomunikasi umum. 
  • Jaringan bernilai tambah, disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
  • Internet, memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan. 

          Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik diantaranya :
  • Mengumpulkan intelijen bisnis 
“Jika anda ingin ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik, hal pertama yang anda perlukan adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya”.
  • Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS) 

5. Peluang E-Commerce
          Perkembangan internet berdampak pada perubahan cara organisasi merancang, memproses, memproduksi, memasarkan, dan menyampaikan produk. Lingkup persaingan yang semakin luas juga menuntut integrasi dan koordinasi anatara departemen sistem informasi, pemasaran, layanan pelanggan, dan departemen-departemen lainnya dalam organisasi. Beraneka raga peluang pemanfaatan internet yang bisa diekploitasi meliputi:

· Sumber baru untuk informasi pasar.

· Cara baru menjalin relasi online dengan pelanggan dan membangun citra merk

· Peluang baru bagi distribusi produk dan komunikasi pemasaran.

          Proses penyampaian produk secara digital via internet diperkirakan akan semakin marak dalam berbagai sektor bisnis, terutama untuk program perangkat lunak, surat kabar, tiket pesawat, perbankan, asuransi, pendidikan, dan lain-lain

6. Manfaat Dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik

          Dari segi pengelompokkan manfaatnya, dapat dilihat dari :

a. Manfaat bagi perusahaan
  • Perluasan jaringan mitra bisnis. Pada perdagangan internasional, sangatlah sulit suatu perusahaan menemukan letak geografis mitra bisnisnya yang berada di negara lain ataupun benua lain. 
  • Efisien. Terbilang sangat efisien, karena setiap perusahaan tidak memerlukan peralatan untuk menjalankan bisnis ini, dan hanya butuh internet semata. Dan menurunkan segala tingkat biaya operasional, agar terkesan tidak mahal.Karena dijalankan melalui jalur online.
  • Perluasan pasar. Jangkauan akan semakin sangat luas, karena tidak dibatasi oleh letak geografis dimanapun perusahaan itu berada. 
  • Memperpendek jarak. Perusahaan-perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan konsumen. Dengan hanya mengklik link-link yang ada pada situs-situs. Konsumen dapat menuju ke perusahaan dimana pun saat mereka berada. 
b. Manfaat bagi konsumen
  • Efektif. Konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan dan bertransaksi dengan cara cepat dan murah. 
  • Aman secara fisik. Konsumen tidak perlu mendatangi toko tempat perusahaan menjajakan barangnya dan ini memungkinkan konsumen dapat bertransaksi dengan aman sebab didaerah-daerah tertentu mungkin sangat berbahaya jika berkendaraan dan membawa uang tunai dalam jumlah yang sangat besar.
  • Fleksibel. Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi, baik dari rumah, kantor, warnet atau tempat lainnya. 
c. Manfaat bagi masyarakat umum
  • Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan. Dengan adanya e-commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak perlu melakukan perjalanan ke toko-toko, dimana hal ini pada gilirannya akan mengurangi jumlah kendaraan yang ada dijalanan. Berkurangnya kendaraan dijalanan berarti menghemat bahan bakar (BBM) dan mengurangi tingkat polusi udara yang diakibatkan kendaraan bermotor yang dapat mencemari lingkungan. 
  • Membuka peluang kerja baru. Era e-commerce akan membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak buta teknologi. Muncul pekerjaan baru seperti pemrogram komputer, perancangan web, ahli dibidang basis data, analisis sistem, ahli di bidang jaringan komputer, dan sebagainya. 
  • Menguntungkan dunia akademis. Berubahnya pola hidup masyarakat dengan hadirnya e-commerce, kalangan akademisi akan semakin diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, antropologis, sosial-budaya, dan sebagiannya yang berkaitan dengan cara dan pola hidup yang berkaitan dengan dunia maya. Selain itu dampak langsung dari hadirnya internet secara langsung akan menantang kiprah ilmuwan dibidang teknik komputer, teknik telekomunikasi, elektronika, pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.
  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. E-commerce, seperti juga teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang tidak gagap teknologi, sehingga pada gilirannya akan merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer demi kepentingan mereka sendiri. Selain itu dalam melakukan e-commerce, seseorang suatu saat mungkin akan tersesat ke situs-situs berkualitas yang akan meningkatkan pemahaman orang yang bersangkutan. 


7. Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
  • Biaya tinggi 
          Maksudnya ialah untuk melakukan atau membuka perdagangan secara online itu sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena itu biasanya bisnis ini di lakukan oleh kalangan menengah ke atas, tetapi ada juga dari kalangan menengah ke bawah untuk menekuni bisnis ini.
  • Masalah keamanan 
          Yang di maksud adalah dalam e-commerce masalah keamanannya masih banyak yang di ragukan, banyak juga pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menyalah gunakan sistem seperti ini, seperti :

a. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.

b. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.

  • Perangkat lunak yang tidak tersedia 
          Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia, maksudnya ialah masih banyak aplikasi-aplikasi yang kurang mendukung dalam menjalankan pada e-commerce, dan banyak aplikasinya pun masih terbatas atau sedikit yang di keluarkan oleh vendor, sehingga ini dapat dikatakan sebagai kendala pada e-commerce.
  • Tidak semua perusahaan ikut dalam keramaian perdagangan melalui jaringan elektronik. 

8. Faktor Kunci Sukses Dalam E-commerce
          Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, dan beberapa faktor yang termasuk lainnya adalah :
  • Menyediakan harga kompetitif.
  • Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah. 
  • Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
  • Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
  • Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian. 
  • Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain. 
  • Mempermudah kegiatan perdagangan. 

DAFTAR PUSTAKA

Raymond, McLeod, Jr. 2009. Sistem Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Nugroho, Adi. 2006. E-Commerce Memahami Perdagangan Modern Dunia Maya Informatika. Bandung.

Akbar, Ali, ST. 2006. Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi. Yogyakarta: Gava media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar